Detail Cantuman

Kegiatan Praktik Akhir merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh Taruna tingkat akhir (Semester VIII) Politeknik Ahli Usaha Perikanan Program Studi Penyuluhan Perikanan sebagai salah satu syarat ke lulusan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka dilaksanakan kegiatan Praktik Akhir di Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Kecamatan Tanjung Mutiara memiliki potensi perikanan yang mumpuni dalam bidang penangkapan. Untuk memanfaatkan potensi perikan an tersebut diperlukan pengembangan potensi Sumber Daya Manusia yang menjadi motor penggerak bagi aspek perikanan. SDM yang kuat dan berkualitas juga akan memberikan peran utama dalam melakukan usaha perikanan agar mampu berorientasi pada kesejahteraan, pembangunan nasional dan bersaing dalam peningkatan produksi. Penyuluh perikanan sangat berperan penting dalam kegiatan perikanan, karena kegiatan pendampingan kepada pelaku utama perikanan akan dapat berjalan secara intensif apabila kegiatan penyuluhan dapat terlaksana dengan baik sebagaimana mestinya agar pelaku utama perikanan tangkap khususnya mampu memahami dan menerapkan fungsi kelompok sebagai wadah proses pembelajaran dan kerjasama antar anggota serta instansi terkait. Permasalahan yang terdapat di Kecamatan Tanjung Mutiara adalah 1) Penanganan Ikan yang belum maksimal dimulai pada saat penangkapan hingga hingga sampai ke konsumen 2) Kurangnya pendampingan peningkatan pengetahuan tentang manfaat fungsi kelompok sebagai kelas belajar. Dari permasalahan tersebut maka disusunlah program kegiatan yang dilaksanakan pada saat kegiatan Praktik Akhir di Kecamatan Tanjung Mutiara yaitu 1) Penanganan Ikan hasil tangkap dengan penggunaan es curah 2) Penilaian Mutu Ikan Melalui Uji Organoleptik 3) Peningkatan fungsi kelompok. Pendampingan kelompok kepada KUB Bahana Samudera dan Koperasi Nelayan Gema Samudera, kegiatan yang dilaksanakan adalah memberikan penyuluhan tentang penanganan ikan yang baik dari proses penangkapan yang dilakukan di atas kapal sampai dengan dijual ke konsumen, penyuluhan mengenai peran dan fungsi kelompok sebagai wadah kelas belajar. Media yang digunakan adalah leaflet dan folder, metode penyuluhan yang digunakan adalah anjangsana, pertemuan dan diskusi kelompok, ceramah, praktik langsung. Guna mengetahui apakah kegiatan penyuluhan sudah terlaksana dengan baik atau tidak maka dilakukan evaluasi awal dan akhir pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada nelayan. Hasil dari kegiatan praktik akhir diketahui terjadi perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut diketahui dengan terjadinya peningkatan pada ketiga aspek tersebut. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan dapat berdampak lebih lanjut pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan nelayan. Telah meningkat pengetahuan, sikap dan keterampilan nelayan terhadap Penanganan Ikan di Atas Kapal dari hasil persentase nilai awal aspek pengetahuan sebesar 46% menjadi 70%, dan aspek sikap dari evaluasi awal 37 % (setuju) menjadi 74 % (sangat setuju). Meningkatnya fungsi kelompok yang sesuai dengan KEPMEN KP No.14 Tahun 2012, dilihat dari hasil persentase nilai awal aspek pengetahuan sebesar 46 % menjadi 70 %, dan aspek sikap dari evaluasi awal 33,3 % (setuju) menjadi 66,6 % (sangat setuju). Demonstrasi cara peningkatan fungsi kelompok Pada aspek pengetahuan sasaran mengalami peningkatan sebesar 44,4 %. Pada aspek sikap, tingkat persetujuan sasaran meningkat sebesar 88,8 %. Dalam perbandingan penanganan hasil tangkap mengunakan es balo curah dengan harga jual ikan tersebut. Ikan teri Rp.20.000,Ikan kembung Rp.23.000 dan ikan tongkol Rp.25.000 dan penanganan hasil tangkapa tidak menggunakan es balok curah dengan harga ikan tersebut. Ikan teri Rp.10.000, Ikan kembung Rp.12.000 dan ikan tongkol Rp.18.000