Detail Cantuman

Abstrak
Rendahnya kompetensi pelaku usaha membuat tingkat produktifitas rendah yaitu 2,6 kg/m2 yang artinya lebih rendah dari produktivitas ikan nila di Kecamatan Cikoneng sebesar 4,8 kg/m2 (Data Penyuluh Perikanan, 2017) dan analisa usaha rendah yaitu Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000 artinya dibawah UMK Kabupaten Ciamis yaitu Rp. 1.733.162 sehingga perlu adanya peningkatan kompetensi pelaku usaha melalui kegiatan penyuluhan perikanan dengan metode blended learning agar lebih efektif dan efisien. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku usaha sehingga dapat meningkatkan produksi dan analisa usaha hasil budidaya. Kegiatan ini dilaksanakan mulai 11 Maret 2019 – 24 Mei 2019 dengan 19 responden di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, wawancara, dan observasi sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Teknik penentuan sampel menggunakan metode purposive random sampling. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, adanya peningkatan kompetensi yaitu peningkatan aspek pengetahuan berupa pre test 40,78 menjadi 81,86 artinya ada perubahan sebesar 41,08 dan peningkatan sebesar 100,7%, aspek sikap dari 393 menjadi 544,8 artinya ada perubahan 151,8 dan peningkatan sebesar 38,6%, artinya ada peningkatan dari setuju menjadi sangat setuju dan aspek keterampilan dari Tidak Terampil menjadi Terampil. Dengan meningkatkannya PKS pelaku usaha maka kompetensinya juga meningkat sehingga berdampak pada peningkatan hasil produksi dan analisa usaha budidaya sebesar 21,6 Kg dan Rp. 100.050 sedangkan yang penyuluhan menggunakan metode konvensional hanya memperoleh produksi sebesar 14 Kg dan keuntungan sebesar Rp. 23.250. Presentase adopsi materi dempond pembesaran ikan nila 50%, dempond azolla microphylla 68%, demcar fermentasi dedak 36,8%, dempond probiotik 52%, peningkatan fungsi kelompok 37,5%.